Orang Kaya yang Menginspirasi

Kisah ini aku dengar pada kajian menjelang Ramadhan di Surabaya (Kota Perjuanganku dulu)
oleh ustadz Syafiq Basalamah hafidzohullah...

Pada Suatu hari ada seseorang dari kalangan orang yang kurang berada, dari golongan menengah ke bawah mondar-mandir karena memikirkan masalahnya.Tahukah Anda apakah masalah yang sedang dia hadapi sekarang...? Benar sekali, masalah finansial.Dia mempunyai hajat yang harus segera dia penuhi, untuk keluarganya, sedangkan masalahnya dia adalah orang yang miskin tidak memiliki penghasilan yang lebih untuk kebutuhan-kebutuhan selain makannya. Untuk makanpun mungkin pas-pasan..

Dia memiliki inisiatif untuk menanyakan masalahnya kepada seorang syaikh di kotanya, barangkali syaikh tersebut mampu memberikan solusi untuk permasalahannya.Setibanya di kediaman syaikh, dia langsung meminta nasehat dan bantuan kepada syaikh tersebut...

Alhasil syaikh tersebut tentu tidak mampu untuk membantu permasalahan finansialnya tersebut.

Syaikh tersebut hanya memintanya untuk terus berusaha dan berdoa kepada Allah ta'ala, agar Allah membantunya dan memudahkan rezekinya.Kemudian dia berkata kepada syaikh, sesungguhnya dia telah berusaha dan berdoa, hanya saja dia belum mendapatkan kebutuhannya...


Kemudian, Syaikh tersebut memberikan solusi untuknya,

Syaikh bertutur, "Pergilah engkau ke daerah ini, kemudian carilah saudagar kaya bernama Fulan, dia adalah orang yang paling rigan tangan, dan paling dermawan di kota tersebut. Rumahnya ada di depan masjid (tidak disebut namanya) dikota tersebut, temuilah dia di masjid tersebut, karena dia senantiasa sholat 5 waktu di masjid tersebut. Mungkin dia dapat membantumu atau paling tidak engkau dapat meminjam uang darinya"

Kemudian orang miskin tadi berkata, "Baiklah syaikh, jazakumullahu khairan..."

Orang miskin tadi bergegas menuju kota yang disampaikan. Tibalah dia di masjid depan rumah sang saudagar...Dia berkata, "Subhanallah, masjid yang megah..."

Ketika dia datang telah masuk waktu dhuhur, sehingga iapun segera berwudhu dan mengikuti jama'ah dhuhur di masjid itu.Setelah selesai sholat, dia keluar masjid untuk menunggu sang saudagar kaya, sehingga dia bisa menyampaikan hajatnya kepadanya. Dia bertanya kepada para jama'ah di masjid itu tentang si Fulan saudagar kaya itu. Kemudian para jama'ah menunjukkannya bahwa Si Fulan yang dimaksud sedang duduk di shoff terdepan dengan ciri-ciri demikian dan demikian.

Dia berinisiatif untuk menunggunya, karena merasa tidak enak mengganggu sang saudagar di dalam masjid.5 menit waktu berjalan, dia mondar mandir di serambi masjid ...

10 menit waktu berjalan, sang saudagar belum jua keluar dari masjid...

15 menit berjalan, dia melihat sang saudagar masih mengangkat tangannya, bermunajad dan berdoa kepada Allah...

20 menit, 30 menit, 1 jam, hingga hampir menjelang waktu sholat ashar ... (Subahanallah)

Sang saudagar masih dengan doa dan munajadnya yang khusyu' kepada Allah ta'ala...

Sudah merasa lelah menunggu, orang miskin tadi merenung...

Bagaimana bisa seorang yang kaya raya, seorang saudagar terpandang, begitu lamanya dia memohon, meminta, dan bermunajad kepada Robb-nya...?

Kemudian dia tersadar bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Kaya, Yang memberikan Rezeki kepada makhluknya, semuanya...Yang senantiasa mendengar doa dan rintihan hambanya...Yang maha kuasa atas segala sesuatu...yang senantiasa memenuhi kebutuhan hambanya, yang meminta kepada-Nya...Sehingga orang yang kayapun tidak pernah terlepas dari pertolongan Allah ta'ala,

tidak pernah terlepas dari kebutuhannya kepada Allah ta'ala...Sungguh Allahlah yang memberikan rezeki hambanya,

karena Dialah Yang Menciptakan,

Dialah Yang Mengatur,

Dialah yang Merajai dan Menguasai segalanya.

Dialah Robbul 'alamin...

Setelah merenung, dia membulatkan tekat untuk kembali tanpa menemui sang saudagar...Dia kembali menemui syaikh yang dia minta nasehat tentang permasalahannya...Syaikh berkata kepadanya, "Bagaimana keadaanmu, apakah engaku telah mendapatkan yang engkau inginkan...?"

Dia menjawab, "Alhamdulillah keadaanku lebih baik dari sebelumnya, aku telah mendapatkan lebih dari yang aku inginkan...

Aku mendapatkan hikmah yang besar yang membuatku tersadar, bahwa tidak ada yang bisa mengabulkan dan memberikan ku pertolongan kecuali Allah.

Allahlah yang memberikan rezeki bukan yang selain-Nya...

Allahlah Yang Maha mendengar, bukan selain-Nya...

Allahlah yang mengabulakan segala permintaan, bukanlah selain-Nya...Aku, akan meminta langsung kepada-Nya wahai syaikh..."

Syaikh berkata, "Alhamdulillah, semoga dia mengabulkan apa yang engkau inginkan wahai anakku..."

(Kisah ini di nukil dengan banyak perubahan)

 Selesai ditulis oleh Al-Alkh Aldy Sefan Rezanaldy
pada bulan dimana para manusia berhaji

Untukmu Muslimah, Diantara Adab Bergaul

Dilahirkan sebagai seorang wanita adalah anugerah yang sangat indah dari Allah Ta’ala. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh seorang pria. Terlebih anugerah itu bertambah menjadi muslimah yang mukminah yaitu wanita muslimah yang beriman kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.(HR. Muslim)

Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah,karena banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya. Dikarenakan  balasan yang Allah janjikan pun tidak terbandingkan dan semua wanita pun menginginkannya. Godaan-godaan untuk menjadi wanita shalihah sering kali datang dan menggebu-gebu saat kita menginjak usia remaja,di mana masa pubertas seorang wanita ada di masa ini. Bukan hal yang mudah pula bagi remaja muslim dalam melewati masa ini, namun sungguh sangat indah bagi para remaja yang bisa dikatakan lulus dalam melewati masa pubertas yang penuh godaan ini.

Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan jenis”. Memang, rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita tidak bisa memenej perasaan tersebut,maka akan menjadi mala petaka yang amat besar,baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang yang kita sukai. Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
 
فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.(HR. Muslim)

Sebagai wanita muslimah kita harus yakin bahwa kehormatan kita harus dijaga dan dirawat, terlebih ketika berkomunikasi atau bergaul dengan lawan jenis agar tidak ada mudhorot (bahaya) atau bahkan fitnah. Di bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab bergaul  dengan lawan jenis. Di antaranya:


Pertama: Dilarang untuk berkholwat (berdua-duan)

TTM, teman tapi mesra, kemana-mana bareng, ke kantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja umumnya saat ini,di mana batas-batas pergaulan di sekolah umum sudah sangat tidak wajar dan melanggar prinsip Islam. Namun tidak mengapa kita sekolah di sekolah umum jika tetap bisa menjaga adb-adab bergaul dengan lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.

Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin." (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)

Daripada setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan? Ngaji,membaca Al Quran dan memahami artinya serta menuntut ilmu agama InsyaAllah malaikatlah yang akan mendampingi kita.Tentu sebagai wanita yang cerdas, kita akan lebih memilih untuk didampingi oleh malaikat.


Kedua: Menundukkan pandangan

Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk panah-panah setan. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut, pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan namun selanjutnya adalah haram.Ketika melihat lawan jenis,maka cepatlah kita tundukkan pandangan itu, sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera  mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi pandangan itu.

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku." (HR. Muslim)


Ketiga: Jaga aurat terhadap lawan jenis

Jagalah aurat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Maksudnya mahram di sini adalah laki-laki yang haram untuk menikahi kita. Yang tidak termasuk mahram seperti teman sekolah, teman bermain, teman pena bahkan teman dekat pun kalau dia bukan mahram kita, maka kita wajib menutup aurat kita dengan sempurna. Maksud sempurna di sini yaitu kita menggunakan jilbab yang menjulur ke seluruh  tubuh kita dan menutupi dada. Kain yang dimaksud pun adalah kain yang disyariatkan, misal kainnya tidak boleh tipis, tidak boleh sempit, dan tidak membentuk lekuk tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari seorang wanita adalah kedua telapak tangan dan muka atau wajah.

 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
"Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki." (HR. Tirmidzi, shahih)


Keempat: Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria)

Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai wanita muslimah tidak mau dijadikan obyek pandangan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh karena itu kita harus menundukkan pandangan,demikian pun yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untuk menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan mahramnya, karena ini adalah perintah Allah dalam Al Qur’an dan akan menjadi berdosa bila kita tidak mentaatinya.


Kelima: Menjaga kemaluan

Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini banyak sekali remaja yamng terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagai muslim kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau berkomunikasi dengan lawan jenis, baik bicara langsung (tatap muka) ataupun melalui telepon, SMS, chatting, YM dan media komunikasi lainnya.

Sudah selayaknya sebagai seorang muslim-muslimah baik remaja atau dewasa, kita mempunyai niat yang sungguh-sungguh untuk mematuhi adab-adab bergaul dengan lawan jenis tersebut. Semoga Allah memudahkan usaha kita. Amin.

Penulis: Ummu Zainab (Santri Ma’had Umar)
Muroja'ah: M.A. Tuasikal

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review