Atas Nikmat Penglihatan yang ada Padamu maka Bacalah 2 pertanyaanku

 
الحمد لله
segala puja dan puji hanya milik Allah jalla jalaluh,

yang dengan nikmatnya kita diberi penglihatan yang sempurna sehingga dapat membedakan antara jalan yang benar dan yang salah.

yang dengan nikmatnya, tulang-tulang kita dapat ditegakkan sehingga kita dapat bergerak menuju suatu tempat yang kita inginkan.

Dialah yang Maha Pengasih,
walaupun kita sering bermaksiat kepadaNya, tetapi karena sifatNyalah maka kita masih tetap merasakan nikmatnya hingga saat ini.

maka marilah sekali lagi kita memuji Allah,
الحمد لله رب العالمين,

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beserta keluarganya, para shahabatnya, juga beserta orang-orang yang istiqomah mengikuti jalan beragama mereka hingga hari akhir.

'amma ba'd,

Ya akhil karim,

Saya memiliki 2 pertanyaan untukmu, Bila engkau berkenan maka bacalah pertanyaanku ini.

pertanyaan 1)  Pernahkah engkau mendengar hadits tentang "seorang buta yang meminta izin kepada rasulullah untuk tidak menghadiri jamaah shalat" ??

Bila Pernah ?? Apakah terjadi sesuatu padamu setelah engkau membacanya ??

Bila Belum.. mari kubacakan Kisahnya pada Hadits berikut ini,


Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang lelaki buta datang kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan berkata, ”Wahai Rasulullah, saya  tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid.” Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak shalat berjama’ah dan agar diperbolehkan shalat di rumahnya. Kemudian Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun  ketika lelaki itu hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya, “Apakah kamu mendengar adzan?” Ia menjawab, ”Ya”. Rasulullah bersabda, ”Penuhilah seruan (adzan) itu.(HR. Muslim).
dalam hadits Ibnu Ummi Maktum. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut”.” (HR. Abu Daud, Shahih)

Ketahuilah ya akhi,
Udzur yang disampaikan dalam hadits ini:
1) Ia seorang yang buta.
2) ia tidak memiliki penunjuk jalan.
3) di jalan antara rumahnya dengan masjid terdapat banyak sekali tanaman dan binatang buas.

Sedangkan atas nikmatnya,
1) kita diberi:
   a) penglihatan,
   b) kekuatan fisik untuk dapat melakukan hal-hal yang kita inginkan,
2) dibentangkan jalan yang begitu terang yang disinari oleh cahaya lampu,
3) dan jaranglah kita temui binatang buas ataupun penghalang-penghalang lain di sana.

bila engkau telah selesai membacanya, apakah ada yang terlintas dibenakmu ??

bila terlintas sesuatu dibenakmu, maka ijinkan saya untuk memperjelas apa yang sedang kita bicarakan disini.

Pertanyaan 2)  tahukah kamu Siapa yang Rasulullah tunjuk sebagai muadzin dikala itu ??

Mungkin bila kita mendengar nama muadzin rasul, maka lebih cepat kita berfikir bahwa itu adalah Bilal-Radhiallahu 'anhu-, tetapi ketahuilah-semoga Allah menghendaki kita diatas kebaikannya-,
bahwasanya muadzin Rasulullah itu ada 2.
benar bahwa salah satunya adalah Bilal-Radhiallahu 'anhu-, tetapi bukanlah beliau -radhiallahu 'anhu- yang sedang kita bicarakan.

tetapi disini kita sedang berbicara tentang muadzin yang seorang lagi.
  

Dialah Ibnu Ummi Maktum,

Ya benar....
dialah shahabat yang diatas tadi sedang kita bicarakan, dialah seorang buta itu, dialah yang mengumandangkan adzan.

dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ
 “Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari no. 623)

maka sekarang, berpikirlah...
bila ibnu ummi maktum, yang mengumandangkan adzan shubuh, maka jam berapa dia berangkat ke masjid ??
lalu dimana kita pada jam2 itu ??

bila ibnu ummi maktum, yang mengumandangkan adzan shubuh,maka jalan yang bagaimana yang dia lewati ??
apakah jalan kita lebih susah dilalui daripadanya ??

Lalu,
apa yang engaku rasakan, jika engkau mendengar adzan shubuh dan engkau mengetahui bahwa yang mengumandangkan adzan itu adalah seorang yang buta ??

apakah engkau akan berpura-pura menjadi seorang yang buta yang terkapar diatas tempat tidur dengan dihiasi dengkuran ??

dimana kita disaat adzan tersebut ?? sementara orang buta itu berada di masjid mengumandangkan adzan ??

Maka renungkanlah....

semoga penglihatanmu, tidak kalah dari  kebutaan ibnu ummi maktum...

dari sahabatmu yang lebih membutuhkan nasihat ini dibandingkan yang membacanya,

Abu Ibrahim Ridwan.
selesai diedit didalam ruang komputasi jurusan matematika ITS, Surabaya
semoga Allah memberkahi tempat ini dan menjauhkannya dari kemaksiatan kepadanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review