Semua manusia yang ada setelah adam dan hawa pasti dilahirkan dari rahim seorang ibu.
Betapa agungnya peran ibu.
Betapa mulianya pengorbanan ibu.
Kasihnya sepanjang masa, bak sang surya menyinari dunia.
Budi baiknya tak pernah dapat dibalas oleh beta.
Namun sayangnya, sudah banyak dari anak adam yang melupakan hak-hak ibunya.
Mereka dilalaikan dengan kesibukan dunia yang tiada habisnya.
Sungguh sakit hati ini, melihat kedurhakan banyak anak pada ibundanya.
Dan tatkala manusia sudah banyak yang menzalimi ibunya.
Tatkala mereka tenggelam dalam lautan durhaka, karena kebodohan dan kesibukaannya.
Sebagian orang tersadarkan dari mabuk dunia.
Terjaga dari mimpi panjang dan angan-angannya.
Menepi ke pantai kebajikan, berfikir untuk kembali menghargai ibu.
Maka mereka berinisiatif untuk membuat suatu hari spesial untuk ibu.
Ia, bagi ibu yang telah mengandung sembilan bulan ada satu hari untukmu.
Bagimu yang telah menyusuiku selama 24 bulan,
aku peruntukkan satu hari dari hidupku untukmu.
Bagimu yang tidak pernah lelah merawatku sejak lahir sampai aku dewasa,
ada satu hari dihatiku untukmu
Bagimu yang rela tidak tidur untukku, rela lapar untukku,
rela sakit asal aku sehat hanya ada satu hari bagimu.
Satu hari dari 360 hari yang kumiliki, kupersembahkan untukmu.
24jam dari 8640 jam waktuku, kuperuntukkan untuk mengingatmu.
Sadarlah, wahai anak Adam !
Hal ini benar-benar suatu kebiadaban nyata dari seorang anak.
Tidak tahu diri.
Tidak kenal bakti dan balas budi.
Dan memang itulah peradabaan orang-orang yang tidak beriman.
Mereka ingin menggantikan kebiadabannya dengan membuat hari ibu.
Bagi yang beriman, jangan pernah merayakan hari ibu !
Karena dalam Islam, semua hari adalah untuk ibu.
Semua waktu adalah untuknya.
Mengangkat suara atasnya diancam Neraka.
Tidak mentaatinya akan membuat murka Sang pencipta.
Keridhaan Ilahi berada di keridhaannya.
Dialah orang yang paling berhak untuk dikasihi dan dihormati setelah Allah ta'ala dan Rasulnya.
Bukan istri dan anak apalagi harta.
Kebaikannya tatkala hidup selalu dijaga.
Pengorbanannya setelah matipun akan selalu diingat.
Lisan seorang muslim selalu basah dengan doa untuknya.
Jangan berkata: "Daripada tidak ingat sama sekali!,
itu falasafah orang-orang kafir, dan kamu bukan mereka.
Rubahlah falsafah itu !
Rubahlah sikapmu lebih mengutamakan istri dan anak.
Kamu tidak akan pernah ada tanpa ibundamu.
Kamu tidak akan dewasa tanpa ibumu,
Kamu tidak akan seperti sekarang tanpa kasih sayang ibu.
Celaka seorang yang tidak masuk surga sedang ibu bapaknya atau salah satu darinya, ia dapati masih hidup, itu pesan Nabi.
Jadikanlah semua harimu untuk ibu.
Ya, mulai detik ini !
Dan selalu berdoa :
"RABBIGHFIRLI WA LI WAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SHOGIIRO"
Oleh : Syafiq Riza Basalamah.
0 komentar:
Posting Komentar